PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

 Pengertian
Produksi sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu, namun dalam arti luas atau lebih fundamental diartikan sebagai berikut:
Produksi adalah pengubahan bahan- bahan dari sumber- sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang dan jasa.
Dengan adanya pedagang besar dan, pengecer, dan lembaga- lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan didalam produksi. Dengan demikian purusahaan bisnis dapat diartikan sebagai berikut;
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/ lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang / jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharsapksn akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Istilah “pruduksi” sering dikaitkan denagn istilah “produktifitas”. Kebanyakan, defininsi produktifitas adalah hasil riil per jam kerja.
Produktifitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah tenaga kerja, modal tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
 Produksi
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Dan Manajer Produksi
Harus dapat mengambil keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual, antara lain keputusan itu;
 Berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur.
 Berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
 Sistem Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah tentang:
a. Disain produksi dari pang yang diproses c. Disain tugas
b. Pemilihan/ penentuan peralatan dan prosesnya
d. Lokasi dari fasilitas produksi e. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan kompleks proses pengolahan ada 3 macam cara: (1) sifat dari proses tersebut, (2) jangka waktu produksi, (3) sifat produk yang diproses.
1. Sifat Proses Produksi
Penggolongan ini akan menentukan jenis atau bentuk pokok suatu produksi.
Proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yakni:
a. Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah proses produksi yang mengambil bahan- bahan langsung dario alam, contoh: proses penambangan batu bara, bijih besi,dan lainnya.
b. Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan bahan yang masih serupa jenis aslinya, contoh: penyulingan minyak.
c. Proses fabrikasi
Proses fabrikasi atau kadang disebut proses pengubahan adalah suatu proses yang pengubahan bahan menjadi beberapa bentuk dengan menggunakan alat, mesin, gergaji,dan lainnya, contoh;
proses pembuatan pakaian, sepatu, dan sebagainya.
d. Proses sintetik
Proses sintetik adalah metode kombinasi beberapa bahan kedalam suatu bentuk produk.
2. Jangka Waktu Produksi
Beberapa macam produksi dapat ditentukan periode waktunya dalam mana fasilitas produksi. Dalam hal ini, proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni:
a. Proses terus- menerus (continuous process)
Dalam hal ini, banyak atau semua mesin akan melakukan operasi yang sama dalam waktu yang tidak terbatas, contoh; produksi mobil dimana perubahan model terjadi setahun sekali.


b. Proses terputus- putus (intermitten process)
Istilah proses ini terdapat dalam keadaan manufaktur dimana mesin- mesin itu mengalami beberapa berhenti beroperasi, contoh: alat- alat untuk pengecoran logam.
3. Sifat Produk
Dalam hal ini proses produksi di bagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Produksi standard
Produk standard ini sering dihasilkan barang untuk persediaan disamping untuk dikirimkan kepada pembeli maupun kepada penyalur, contoh: televisi, almari es, dan sebagainya.
Tapi barang ini mempunayi banyak kekurangannya, yaitu:
• Pemeliharaan Penyimpanan yang standard
• Menggung resiko turunnya harga pasar
b. Produksi pesanan
Produksi ini muncul bilamana ada pembeli yang menghendaki adanya spesifikasi yang diinginkan,contoh; pesanan pakaian pribadi.

KEGIATAN PRODUKSI
 Gambaran Sekilas
Keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dapat emmpengaruhi efisiensi operacional, dalam hal ini masalah- masalah yang dihadapi manager produksi adalah:
a. Perencanaan produksi d. Pemeliharaan peralatan
b. Organisasi produksi e. Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
c. Pengendalian produksi
 Perencanaan Produksi
Fungís produksi adalah menciptakan barang dan/ jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Masalah- masalah pokok dalam perencanaan produksi:
• Jenis barang yang akan dibuat Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan (penggunaan yan dipakai)

Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri dari 4 tahap, yaitu:
• Tahap 1: Penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi
• Tahap 2: Penentuan disain barang yang tepat
• Tahap 3: Penentuan cara pembuatan
• Tahap 4: Pembuatan dan merupakan usaha modifikasi dari tahap ke-3
 Organisasi Produksi
Dalam hal ini besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya pengolahan yang diinginkan dan kompleksnya pengolahan yang diinginkan, contoh organisasi sedehana dari prusahaan menengah dibawah;
Wakil Direktur yang
Bertanggung jawab
di Bidang Produksi



Manajer Produksi Manajer Riset


Kepala Pengawas Kepala Devisi A Kepala Inspektor
Produksi

Personalia Gudang
Pengawasan
Produksi Mandor Inspektur
Departemen 1 Personalia
Riset
Mandor
Pembantu

Pekerja

 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi (production control) merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen. Masalah pengendalian produksi dibatasi pada:
a. Jenis- jenis Pengendalian Produksi
Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu:
• Order Control digunakan oleh perushaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan dari pembelinya.
• Flow Control digunaklan dalam pabrik- pabrik yang beroperasi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
Dari kedua prosedur diatas fungsinya sama yaitu untuk menentukan apakah arus materiil pabrik ataupun pengiriman barang sudah sesuai dengan rencana atau belum.
b. Tahap- tahap dalam Pengendalian Produksi
Tahap atau fungís dalam pengendalian produksi ada 4, yaitu:
• Perencanaan: Adanya order
• Routing: Mengurutkan proses produksi
• Scheduling: Menetukan kapan kegiatan produksi dimulai
• Dispatching: Surat perintah untuk melakukan kegiatan produksi.
Analisa Jaringan Kerja : Metode Jalur Iritis dan PERT
Analisis Jaringan Kerja (Network Análisis) adalah merupakan teknik yang berkaitan dengan masalah urutan perkerjaan. Analisis jeringan verja ini banyak dipakai pada scheduling dan dikenal dengan Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT), dalam bahasa kita dikenal dengan Metode Jalur kritis (MJK).
1. Jaringan Kerja (Network)
Merupakan satu rangkaian aktivitas yang bersambungan dalam menghasilkan barang dan jasa, yang terarah untuk pencapaian tujuan perusahaan. Dua hal penting dalam kegiatan ini adalah Actifity dan Event.
2. Jalur Kritis (Critical Path)
Jalar kritis adalah jalur terpanjang dalam penyelesaian satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Jalar kritis ini perlu mendapatkan perhatian khusus mengingat beberapa hal berikut:
• Menyoroti aktifitas kegiatan
• Setiap penundaaan pekerjaan
• Setiap perencanaan dalam pembaharuan sistem kerja
Keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
• Asumsi penyelesaian aktifitas tepat waktu
• Tidak memasukkan data statistik dalam perkiraan waktu
• Model perencanaan statik dan bukan alat kontrol yang dinamik
3. Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Dari data diatas kelemahan dari MJK yaitu adanya asumsi keadaan statik. Untuk mengatasi keterbatasan pada system MJK maka sebagaio konsep yang baru, yaitu:
1. Teori Probabilitas 2. Gagasan analisis statistik
3. Membuat model penyelesaian seluruh kegiatan
Dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu:
1. Waktu yang paling optimis (Wo) 3. Waktu normal (Wn)
2. Waktu yang paling pesimis (Wp)
Dari ketiga rumus diatas dapat dihitung waktu yang diharapkan (Wh) dengan memakai rumus:



 Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup,karena persediaan dalam jumlah besar jadi banyak mengandung banyak resiko, antara lain:
1. Resiko hilang dan rusak 2. Resiko usang
3. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
4. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Dari data diatas maka pemesanan menjadi indikator jjumlah yang tepat. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor:
a. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun c. Biaya penyimpanan
b. Biaya pemesanan d. Harga bahan baku
 Pemeliharaan Peralatan
Bilamana pemeliharaan dan perbaikan peralatan ini duiabaikan maka, kerugian yang diderita oleh perusahaan adalah;
1. Kerusakan terlalu parah, pebaikan jadi mahal
2. Kerugian karen berhentinya sebagain kegiatan
3. menurunnya pendapatan karena lambatnya pengiriman
4. perusahaan membayar klaim atas penyerahan yang tidak tepat
5. pelanggan pada kabur karena tidak tepat waktu pengiriman
Mengingat pentingnya masalah pemeliharaan peralatan maka terdapat 2 sistem, yaitu:
1. Disentralisir menurut pusat biaya atau departemen
Masing- masing bagian memiliki seksi pemeliharaan peralatan
2. Sentralisasi
Perusahaan memiliki sentral perbaikan peralatan
 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Yang dimaksud kualitas disini adalah faktor standard yang ditetapkan, yang ditinjau dari dimensi tertentu. Terdapat 4 tahap pengawasan kualitas:
1. Tahap penentuan kebijakan 3. Tahap pembuatan
2. Tahap penentuan desain 4. Tahap penggunaan di lapangan

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK
 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
1. Dekat pasar 4. Penyediaan tenaga kerja
2. Dekat dengan bahan baku 5. Penyedia sumber energi
3. Ongkos Transport 6. Lingkungan sekitar,dan Iklim
 Cara Penentuan Lokasi Pabrik
Pada dasarnya terdapat 2 macam cara menentukan lokasi pabrik, yakni:
a. Cara Kualitatif
Cara yang satu ini adalah yang paling sederhana yaitu dengan mengadakan penilaian kalitatif
b. Cara Kuantitatif
Cara Kuantitatif memiliki 2 cara:
1. Cara yang sederhana
2. Cara yang komplek
 Layout Fasilitas Produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat- alat, tenaga kerja, dan kegiatan- kegiatan didalam produksi.
Adapun tujuan pokok dari loayout pabrik ini:
• Untuk meminimumkan biaya pengangkatan
• Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan- bahan
• Penggunaan ruang yang efisien Memudahkan pengawasan mandor
• Melakukan pekerjaan yang efisien
Dalam hal ini layout dibedakan menjadi 2:
1. Proces Layout
Proceslayout atau yang disebut juga fungsional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi diman penempatan mesin sesuai dengan fungsinya masinng- masing.
2. Product Layout
Product layout merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya.Product disebut juga sebagai layout garis.Product ini dikatakan ekonomis jika memenuhi syarat berikut:
• Volume produksi sesuai Barang yang dihasilkan terstandardisir
• Permintaan barang stabil Komponen dapat ditukar
• Penyediaan material yang tetap

Tidak ada komentar: